Kasus DBD di Desa Ambo Padang Polman Ditetapkan Jadi KLB

MAMUJU, Sulbarpost.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar langsung bergerak cepat usai status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD), di Desa Ambopadang, Kecamatan Tubi Taramanu, Polewali Mandar (Polman), ditetapkan.

Kepala Dinkes Sulbar, drg Asran Masdy menuturkan pihaknya bergerak cepat menangani kasus KLB DBD di desa tersebut. Dinkes Sulbar telah mendistribusikan alat fogging dan obat-obatan untuk mengatasi persoalan tersebut.

 

“Hari ini saya langsung ke Desa Ambopadang, Polman, untuk melihat dan menangani langsung persoalan DBD di sana,” kata drg Asran, saat ditemui di Kantor Dinkes Sulbar, Jumat (18/10/2024).

 

Dinkes Sulbar, kata dia, tidak tinggal diam melihat persoalan tersebut. Seluruh layanan kesehatan, utamanya layanan di Puskesmas di wilayah tersebut dimaksimalkan.

 

“Atas perintah Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, ini hari saya sendiri akan mendampingi tim ke lapangan sekaligus melihat langsung bagaimana proses fogging dana abatesasi,” ujar drg Asran, sebelum berangkat ke Polman.

 

Dalam laporannya, peningkatan kasus DBD pada di Puskesmas Tutar dimulai pada akhir September hingga Oktober 2024. Kasus yang terjadi mengelompok di Dusun 1 Ambopadang, Desa Ambopadang.

 

Tercatat tidak pernah ada kasus DBD, sehingga masyarakat menjadi rentan terhadap penyakit DBD. Hal ini disebabkan oleh sistem imunitas virus dengue yang belum terbentuk..

 

Pada 25 September 2024, Puskesmas Tutar menerima satu laporan kasus DBD yang dirawat di Puskesmas Batupanga. Melalui laporan tersebut, TGC Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi pada alamat pasien untuk mendeteksi adanya penambahan kasus. Hasil kegiatan ditemukan lima kasus tambahan dalam 1 rumah.

 

Laporan kemudian diinformasikan berjenjang ke Dinkes dan ditindaklanjuti pada 26 September 2024. Tim TGC Puskesmas bersama Tim TGC Dinkes kembali melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan.

 

Kasus terus bertambah dua kali lipat lebih dalam kurun waktu dua pekan. Total kasus per 17 Oktober 2024 sebanyak 95 Kasus. Fogging dan pemberian bubuk abate juga dilakukan pada 26 September, 30 September dan 5 Oktober 2024.

 

“Desa Ambopadang tidak pernah ada riwayat DBD di sana. Warga di sana rawan dan sensitif untuk terkena. Kita tetapkan KLB. Masyarakat di sana sangat rentan,” ujarnya. (**/ip)

 

Pasien DBD Desa Ambopadang

– Rawat inap pustu 19 Orang

– Rawat inap puskesmas tutar 2 Orang

– Rawat inap puskesmas Batupanga 1 Orang

– Rujuk ke RS Wonomulyo (bumil)

1 Orang

– Sembuh 72 Orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *